“Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah”

Bidadari Syurga dunia Jadi dambaan setiap wanita Impian diri wanita sholehah Qonitat dan berhati bunga Dimana pun berada kau tetap setia Pada Allah, Rasul dan juga Dien-Nya..

Kamis, 11 Desember 2008

Perjuangan....

Duduk di kursi Badan Perwakilan Mahasiswa terkadang menurut sebagian Mahasiswa adalah posisi yang sangat bergengsi dilingkungan Kampus, dimana memang saat itu hanya diisi oleh 5 Mahasiswa saja, dalam hirarkinya posisinya memang diatas Senat Mahasiswa (sekarang sudah berubah nama jadi BEM) dan dibawah Pembantu Direktur III yang menangani bidang Kemahasiswaan.


Karena tugas utamanya menjadi perwakilan Aspirasi Mahasiswa kami berlima berusaha membuat program-program kerja melalui Raker yang disinkronkan dengan program-program kerja Senat Mahasiswa.

Tak Mudah memang mengemban Amanah Ini tapi kami sudah bertekad menjalankan Amanah ini dengan baik dan Ikhlas. Mulai dari performance, sikap ataupun kata-kata selalu menjadi perhatian dan bahkan menjadi contoh teman2-teman lainnya.

Sungguh suatu Amanah yang berat, menjadi organisasi pertama dikampus saat itu (maklum saya termasuk Angk. I). gerah juga karena setiap saat dituntut berpenampilan Rapi layaknya Anggota Dewan ;)) yang hendak rapat berjas rapi meskipun Jas Almamater.

Karena tugas kami menjadi wakil Mahasiswa, mulailah kami bekerja dengan berbagai macam kegiatan mulai dari ekstrakokurikuler, pelatihan, hingga pertandingan. dan salah satu prestasi Awal kami yang paling sukses pelaksanaan Porseni Se Yayasan.

Dalam pelaksanaan program-program kerja itu kami tak mengabaikan pula Aspirasi-aspirasi teman-teman Mahasiswa, dan yang lebih dominan adalah bersifat keluhan.

Hingga Klimaksnya keluarnya salah satu dosen terbaik dan paling dekat dengan Mahasiswa...yang mengundang berbagai reaksi keras. Karena tingginya aksi protes
mahasiswa, Badan Perwakilan Mahasiswa mengambil satu inisiatif melakukan "Sidang Dadakan" dan menghasilkan satu keputusan bahwa akan diadakan DIALOG ANTARA MAHASISWA DAN CIVITAS AKADEMIKA, suatu tanggung jawab yang berat karena harus memfasilitasi antara keinginan Mahasiswa dan Kebijakan Kampus. Langkah Awal kami menetapkan 3 hari untuk mengumpulkan aspirasi mahasiswa dengan menyarankan ke semua Mahasiswa AMIK untuk mencatat semua aspirasinya di satu kertas tanpa hiasan embel-embel nama. Benar-benar pekerjaan yang berat karena disamping mendatangi setiap mahasiswa juga harus bermain kucing-kucingan dengan Pihak Akademik, langkah kami tergolong sangat rahasia layaknya sepak terjang Intelijen ;)) karena harus menyembunyikan kegiatan ini sebelum pelaksanaan, demi menghindari rekasi keras pihak kampus kalau mereka tahu misi ini dan resikonya penggagalan aksi atau bahkan ancaman Drop Out (DO) menghantui kelima personil BPM.

3 Hari mengumpulkan Aspirasi mahasiswa dalam bentuk tulisan, team kerja BPM mulai lembur merangkum semua Aspirasi itu yang menghasilkan 13 (tiga belas) Tuntutan, kritikan dan saran.

Melelahkan....iyaa.....karena di tengah lelap dan mimpi indah mahasiswa lainnya, kami harus menyusun strategi pertemuan. Dan Hasil keputusan menetapkan Hari Senin, 25 September 2000, jam 09.00 WITA akan ada undangan pertemuan antara Mahasiswa dan Civitas Akademika di Aula Kampus lantai III untuk pembahasan dan solusi terhadap 13 tuntutan tersebut.

Meskipun waktu sudah ditetapkan tapi pihak kampus belum tahu sama sekali, hanya kepada mahasiswa kami informasikan ini tak lebih dari upaya untuk menghindari reaksi dan persiapan yang matang dari pihak kampus untuk berargumen yang ujung-ujungnya hanya mengeluarkan janji kosong.

Tapi yang namanya prgolakan pasti akan mengemuka ke atas, rencana ini akhirnya ketahuan juga oleh pihak kampus pada hari sabtu 2 hari menjelang pertemuan itu, hal ini disebabkan Aula tempat diadakannya dialog tersebut akan digunakan juga oleh Pihak D1 pada hari yang bersamaan untuk kegiatan seni, meskipun pihak kampus mengijinkan tapi salah satu team kami mencoba mencegah.....akhirnya terjadi sedikit percekcokan yang akhirnya mengundang pimpinan kampus untuk turun tangan dan menanyakan kepada kami ...emangnya ada kegiatan apa?? koq Aulanya cuman dipinjam tapi ga dikasih??

Akhirnya kamipun berterus terang bahwa hari senin akan ada pertemuan antara Mahasiswa dan Civitas akademika....ekspresi kaget, takut, kecewa dan pertanyaan "emangnya ada yang salah dengan kebijakan kampus?" bercampur dalam amarah yang berujung pada pemanggilan team BPM. Pertanyaan tujuan, masalah ataupun hal-hal lain menghujani telinga kami.....tapi kamipun bersikeras untuk merealisasikan rencana itu, akhirnya dicapai kata sepakat bahwa rencana tersebut tetap direalisasikan tapi waktunya diundur hari selasa....meski ada rasa kecewa tapi kami mencoba mentolerir hal itu.

Selasa Pagi itu, semua kegiatan perkuliahan ditiadakan. berbagai expresi wajah-wajah mahasiswa menghiasi Aula pagi itu,tema yang hangat pagi itu seputar aspirasi dan persiapan pertanyaan. Pihak kampus pun berusaha mempersiapkan diri menghadapi serangan pertanyaan dan kritikan mahasiswa. jam 09.00 Wita dialog pun dimulai dibuka oleh ketua BPM dan dilanjutkan pembacaan 13 aspirasi dari mahasiswa kemudian diikuti sepatah kata dari Pihak Kampus, setelah memasuki tahap diskusi......Kondisi memanas. Mahasiswa mulai dirasuki emosi, pertanyaan-pertanyaan mulai fasilitas kuliah, dosen, pakaian seragam, kebijakan kampus dicoba untuk dicari titik temunya. Ya sekali lagi pihak kampus berargumen kurangnya budget karena terlalu banyak yang harus dibiayai......Jelas Mahasiswa tidak mau tahu, kalau mereka sudah rajin membayar urusan kewajiban mereka anggap selesai...gilirannya menuntut hak....
perdebatan yang alot, pihak kampus seakan tidak sanggup untuk menghadapi reaksi yang mencatat sejarah untuk pertama kalinya terjadi di kampus tersebut. perdebatan berjalan sampai pukul 15.00 Wita yang akhirnya menjawab 12 belas tuntutan Mahasiswa kecuali 1 tuntutan tidak dapat dipenuhi yakni Mengembalikan dosen favorit yang sangat berprestasi mereka yang sudah di eksekusi kebijakan kampus.
Semua Mahasiswa mencoba menyetujui janji yang disodorkan pihak kampus dan menunggu realisasinya dalam waktu 2 Minggu.

Alhamdulillah, setelah dialog tersebut, perbaikan LAB, ruang kuliah, dosen, pakaian seragam hingga peraturan kampus mulai menunjukan perbaikan.

Ada rasa bahagia ketika kami berlima dengan dukungan teman-teman mahasiswa, berhasil dalam membuat satu reformasi yang bermanfaat. dan kami selalu memandang ini adalah perjuangan yang real untuk merintis dan menunjukkan bukti nyata perjuangan kami untuk kampus tercinta....

Terima Kasih untuk sahabat-sahabatku anggota Badan Perwakilan Mahasiswa periode 1999-2000..
Terima Kasih untuk teman-teman Mahasiswa Amik Angkatan I, II, dan III
Dan Mohon Maaf untuk civitas Akademika Amik semoga Amik Kedepannya dapat menggenggam Masa depan yang gemilang...AMIN


Catatan Memori dari kampus tercinta