“Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah”

Bidadari Syurga dunia Jadi dambaan setiap wanita Impian diri wanita sholehah Qonitat dan berhati bunga Dimana pun berada kau tetap setia Pada Allah, Rasul dan juga Dien-Nya..

Kamis, 29 Januari 2009

catatan 20 September 2000

Dik, Ikut Saya ke ruangan....., kata Ibu direktur. Saya pun mencoba membalikkan badan mencoba mencari tahu dengan siapa beliau memanggil, tak ada orang lain dan akhirnya telunjuk itu mengarahku....Saya BU....iya, jawabnya.

Langkah kcilku mengikutinya menuju ke ruangan mewah seorang direktur dan bertanya-tanya dalam hati ada apa gerangan.

Diruangan Ibu Direktur...
Kamu tahu alasan apa saya memanggilmu ke ruangan, saya menggelengkan kepala dan mencoba mencari jawaban dari tatapan tajam dan tak bersahabatnya...(padahal biasanya beliau sangat ramah kepada saya).

Beliaupun mencoba mengurai kata-kata, dan ku coba memahami kata yang menyiratkan bahwa telah terjadi pelanggaran berat.

Iyaaa....sayapun dicap telah melanggar peraturan Kampus, ...
lagi-lagi peraturan.....

Beliaupun menyambung penjelasannya yang cukup memanaskan telinga....Bahwa saya sebagai salah satu anggota perwakilan Mahasiswa tidak seharusnya berlaku demikian....

Lalu sayapun bertanya "emangnya kesalahan Apa yang saya perbuat bu?", dengan keras beliau berkata kamu telah melanggar peraturan Kampus dengan merubah model pakaian Seragam yang sudah ditetapkan...

Pandangan kuarahkan ujung kaki hingga baju yang kukenakan, lalu bertanya lagi mangnya ada yang salah ya bu, warna bawahan sama, warna baju sama, warna rompi juga sama....

lalu beliaupun menjelaskan kamu tidak seharusnya membuat pakaian seperti itu seenaknya merubah peraturan Rok pendek 3 jari diatas lutut dengan celana model kulot ( maklum memang saat itu saya belum berjilbab karena belum dibolehkannya memakai jilbab)
tapi karena risih menggunakan rok pendek akhirnya merubahnya ke bentuk celana kulot dan ternyata itu diikutin Mahasiswa lainnya....dan klimaksnya hari ini mendapat warning langsung dari orang nomor satu kampus.
Saat itu saya hanya bisa berargumen bahwa daripada saya yang sering pulang malam dengan ber rok pendek dapat mengundang hal-hal negatif apa kampus bisa menjamin itu. Saya dikatakan pembangkang.....dan yang lebih membuatnya marah karena saya menyinggung kejadian saat penerimaan Mahasiswa Baru karena memakai rok pendek dan saking sibuknya beliau tanpa disadarinya kalau pakaian yang tidak seharusnya nampak itu menjadi tontonan....

Beliau sangat marah....dan akhirnya menjatuhkan skorsing satu minggu, dalam menjalani skorsing itu saya mencoba mencari solusi permasalahan ini, dan akhirnya jawaban dari sujud malamku harus menyempurnakan dan lebih merapikan penampilanku dengan jilbab, ini kesempatanku merealisasikan impian indahku yang sudah lama terpendam....meskipun belum tahu reaksi pihak kampus jika mengetahui ini.

Senin itu, mulailah saya berjilbab ke kampus.....

memasuki gerbang kampus....semua teman-teman pada heran, dan salah satu dari merekapun dengan celoteh nyelenehnya mengatakan "cewek....mau pengajian dimana, cari bahaya dia" ....dug ada warning keras bahwa saya bakal menemui cibiran yang sama ....saya hanya berkomentar apa rasa takut Kepada ALLAH masih bisa dikalahkan dengan kebijakan kampus.

saya tersenyum dan melewati pandangan aneh teman-teman, dan betul prediksi mereka ketika menaiki anak tangga....muka ketus Sang ibu direktur menungguku di ujung tangga....

Kembali saya dipanggil ke ruangan mewah itu.....
kamu koq bukannya berubah tapi malah menjadi-jadi, kamu paham atau pura-pura tidak tau seh dengan aturan kampus.....kata-kata menghujani pertemuan itu.

Saya hanya menjawab..." biarkan saya menjalani agama saya dengan baik bu.....
iya tapi tidak begini caranya, silahkan kamu kuliah di kampus yang memang basicnya untuk muslim....hari ini juga saya akan kasih kamu rekomendasi untuk pindah jika kamu masih bersikeras dengan keputusanmu itu....

Seandainya tidak mengingat orang tua yang bersusah payah menguliahkan, mungkin saat itu sudah berinisiatif pindah, tapi kembali pikiran " darimana saya mendapatkan uang untuk pindah kampus....untuk bayar uang kuliah saja saat ini saya rela berpuasa....

Ya Allah, ketika saya berkomitmen menjalani hidayah-MU, ujianku makin berat...

meskipun tidak jadi pindah kampus tapi ibu direktur akhirnya memutuskan kalau sayapun kembali tidak diikutkan di mata kuliah, kalau yang dulunya tidak diijinkan ke kampus sekarang tidak dibolehkan memasuki ruang kuliah....sampai saya mengikuti peraturan kampus memakai rok 3 jari diatas lutut.....bersepatu hak tinggi minimal 6 cm....membayangkannya saja sudah demikian ribetnya.

Kecewa....
Sedih......
Marah......

semua bercampur aduk ketika melihat sahabat-sahabat saya memasuki ruang kuliah sementara saya harus duduk disudut luar ruangan menunggui mereka selesai kuliah....padahal dari segi kewajiban pembayaran ...saya pun sudah melaksanakannya.

Kondisi ini jelas mengundang pertanyaan teman-teman mahasiswa yang mengenal saya.....
ada komentar " ikutin aj apa maunya " miris banget mendengarnya...padahal dia juga Muslim, saya hanya bilang "kehilangan kesempatan kuliah tidak masalah buat saya, tapi kehilangan hidayah Allah adalah laknat luar biasa buat saya.

Teman-teman di perwakilan mahasiswapun, prihatin dengan kejadian ini....mereka pun terus mensupportku, agar mempertahankan prinsip itu....

Mulailah mereka mengadakan dialog, hingga klimaksnya menghadap ke Bagian kemahasiswaan yang kemudian menfasilitasi pertemuan kami dengan ibu direktur.

Awalnya ibu direktur tidak mau dengan alasan itu sudah kebijakan kampus, tapi dengan alasan pelaporan yang bisa saja kepada orang yang mengerti hukum agama akhirnya beliau mulai melunak.

Hingga hasil dari pertemuan itu membolehkan, dengan syarat saya harus menandatangani satu perjanjian jika suatu saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan menyangkut pakaian ini, saya siap menanggungnya sendiri, dan saat itu sayapun menyanggupinya.

kini hari-hari saya, telah dihiasi dengan penampilan layaknya orang-orang mau pengajian seperti komentar teman saya....tapi saya menikmatinya dan Alhamdulillah penampilan ini telah banyak diikuti teman-teman saya.....

Saat Foto ijazah, saya memperoleh pengecualian untuk buka jilbab....entahlah mungkin karena mereka malas lagi adu argumen ....hal inipun saya tahu dari teman-teman yang diharuskan buka jilbab di foto ijazahnya saat pengambilan ijazah.

Maafkan saya sahabat-sahabatku....yang tidak sanggup berjuang bersama kalian diakhir-akhir kebersamaan kita dikampus tercinta...hal ini tak lebih dari ketidaktahuan saya akan kejadian itu...


Catatan memori dari seorang ukhti
Terima kasih untuk sahabat-sahabatku yang telah banyak mensupport